Pentingnya Kualitas Guru Untuk Masa Depan Bangsa
Guru merupakan profesi yang mulia. Semua pihak kiranya sepakat dengan hal itu. Namun, tidak sedikit yang berpikiran guru adalah sebuah profesi yang mudah untuk dijalani. Padahal, didalam perjalanan menjadi seorang guru yang berkualitas, banyak tantangan yang kudu dihadapi oleh calon guru maupun guru yang udah mengajar sepanjang bertahun-tahun.
Studi https://dpp-kkdb.com/ menunjukkan, perjalanan guru muda didalam mengawali karier sebagai guru sering dimulai dengan pengalaman yang dilematik dan tidak jarang menghindari mereka berasal dari pengembangan kompetensi profesionalnya.
Studi Catatan Perjalanan Guru yang merekam pengalaman sejumlah guru muda didalam kurun saat 2 tahun setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) mengutarakan keyakinan diri para guru menyusut setelah mereka mengajar sepanjang setahun dibandingkan ketika baru saja selesai menyelesaikan pendidikannya.
Studi ini terhitung menemukan setidaknya lima tantangan yang dihadapi guru muda Indonesia pada tahun-tahun awal mereka mengajar, yakni guru muda terasa kurang kompeten; tidak tersedia pendamping yang menunjang mereka mengajar secara efektif; sumber energi yang terbatas dan rekan kerja yang tidak antusias; sulitnya membangun komunikasi dengan orang tua murid; hingga banyaknya tugas tambahan yang tidak terjalin dengan mengajar.
Kompetensi Guru
Terkait dengan kurangnya kompetensi guru muda, kendati udah menempuh studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan PPG, studi yang mengevaluasi pengaruh PPG Prajabatan memperlihatkan bahwa guru lulusan PPG belum terbukti punya kinerja yang lebih baik dibandingkan guru bukan lulusan PPG (Yusrina et al., bakal dipublikasikan). Siswa yang diajar oleh guru lulusan PPG tidak memperlihatkan hasil studi didalam numerasi dan literasi yang lebih baik daripada siswa yang diajar oleh guru yang tidak ikuti PPG. Padahal, PPG merupakan pendidikan profesi unggulan pemerintah untuk menyiapkan tenaga pendidik dengan kompetensi mengajar yang profesional. Hal ini mengindikasikan bahwa perbaikan pendidikan guru sedianya tidak cuma dilaksanakan secara parsial (in a piecemeal manner) dengan menjadikan PPG sebagai tameng atas ketidakmampuan pemerintah membina Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk menghasilkan lulusan sarjana pendidikan yang berkualitas.
Dalam studi Catatan Perjalanan Guru, tim studi terhitung menemukan bahwa ketidakpastian didalam rekrutmen guru di sekolah negeri dan proses rekrutmen guru yang generik didalam skema umum CPNS tingkatkan kekuatiran pada guru muda. Mereka makin lama tidak berorientasi kepada pengembangan keterampilan mengajarnya ketika kepastian bakal pekerjaan dan pendapatan yang layak tidak sanggup terpenuhi. Hal ini sejalan dengan temuan studi di awalnya mengenai kompleksitas proses rekrutmen guru di Indonesia.
Dalam acara diskusi pendidikan yang diselenggarakan lebih dari satu saat lalu, para peserta terhitung menceritakan pengalaman mereka saat menjadi guru muda dan kurangnya perlindungan yang mereka rasakan di lingkungan kerja.