Metode STEM untuk Mengajar IPA di Sekolah
Kualitas pendidikan sangat memengaruhi pelaksanaan ekonomi berkelanjutan. Pendidikan yang baik meningkatkan keterampilan dasar dan inovasi—khususnya di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM). Keterampilan ini sangat penting untuk mengembangkan solusi inovatif untuk masalah lingkungan seperti pencemaran, perubahan iklim, dan sebagainya. Dengan fondasi pendidikan yang kuat, siswa dan peneliti dapat membantu mengembangkan teknologi baru dan solusi berkelanjutan seperti teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan. Pada akhirnya, teknologi ini dapat mengurangi dampak lingkungan dan mendukung praktik ekonomi berkelanjutan.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di sekolah dasar dan menengah sangat penting untuk proses ini, terutama ketika diajarkan dengan pendekatan STEM. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mempelajari konsep konsep ilmiah melalui eksplorasi dan eksperimen praktis yang menghubungkan teori dengan dunia nyata. Sistem pendidikan yang memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek, riset, dan aplikasi praktis dari teori ilmiah sangat penting untuk mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi masalah lingkungan. Pendidikan yang mengutamakan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan kolaborasi dapat mempercepat pengembangan teknologi yang mendukung ekonomi berkelanjutan.
PEMBELAJARAN YANG TEPAT: Bagaimana PEMBELAJARAN BERBASIS STEM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KESIAPAN KARIR
Karena STEM adalah pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran yang melibatkan sains, teknologi, teknik, dan matematika dalam dunia nyata, pembelajaran berbasis STEM dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks berpikir kritis yang ditunjukkan oleh kemampuan siswa untuk menyelidiki, mengevaluasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan menganalisis asumsi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dywan dan Airlanda (2020), “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbasis STEM dan Tidak Berbasis STEM Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”, nilai pre-test meningkat menjadi 13,38, sedangkan nilai kelompok kontrol meningkat menjadi 7,51. Didasarkan pada data ini, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL berbasis STEM lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa selama pendidikan IPA.
Selain itu, pendidikan berbasis STEM mempersiapkan siswa untuk bekerja di bidang yang sangat dicari, seperti sains, teknologi, dan teknik. Pendekatan STEM melibatkan keterampilan praktis dan teknis yang sangat dibutuhkan. di pasar tenaga kerja. Sangat penting bagi guru dan siswa untuk memahami hubungan antara pendidikan dan dunia kerja. (1) Pendidik dapat membuat dan menerapkan pendekatan pengajaran yang mempersiapkan siswa untuk masa depan, seperti menggunakan pendekatan STEM untuk membekali siswa dengan kunjungi keterampilan di bidang teknologi dan sains. (2) Siswa dapat melihat relevansi mata pelajaran mereka dengan dunia kerja, mendorong mereka untuk belajar lebih banyak. Pendidikan STEM dapat meningkatkan peluang ekonomi dan mengurangi kesenjangan keterampilan di pasar kerja dengan menyiapkan tenaga kerja yang terampil.
PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Kurikulum merdeka telah disahkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2022. Kurikulum ini dirancang untuk mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan potensi siswa di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim.